Di awali dengan album kompilasi yang juga menjagokan single mereka. Bagi d’Masiv berbagai tingkatan peristiwa telah membawa nasib terang mereka pada sebuah titik perubahan yang akhirnya membawa mereka menyandang predikat berkelas, sebagai juara perdana A Mild Live Wanted 2007. Selain mengubah nama Massive menjadi d’Masiv yang pula mengubah segala imej fashion yang melekat dalam diri mereka, predikat juara menghantarkan band asal Jakarta ini berhak untuk mendapatkan sebuah kontrak ekslusif full album lewat label lokal bersinar di tanah air, Musica Studio's.
Album baru berisi materi-materi paling segar dan dinamis dari mereka
berhasil digodok secara saksama dan intensif dengan Noey sebagai
produser utama. Tangan dingin Noey yang dibantu oleh Capung yang
sebelumnya terbukti nyata berhasil memperkaya ragam eksplorasi musikal
produksi album Peterpan, Nidji, dan Letto diharapkan akan membawa hasil
yang sama untuk finishing album d’Masiv yang bertajuk Perubahan (2008).
Perubahan dari segala dinamika dan konsep membuat judul albumnya terasa
penuh makna.
Bagi vokalis Rian, Gitaris Kiki dan Rama, Bassis Ray serta Drummer Why di album perdana full mereka dibawah bendera Musica Studio's ini mereka mempercayakan pada single megah bartajuk "Cinta Ini Membunuhku." Akselerasi yang dibangun oleh duet gitar Kiki dan Rama berhasil dipadukan dengan bagusnya oleh permainan bas Ray serta ketukan pondasi yang mengalun dari Why. Semua itu ditambah oleh vokal Rian yang menyita perhatian, dimulai dari tarikan vokalnya dengan lirik yang cukup berani, "Kau membuatku berantakan…kau membuatku tak karuan…kau membuat ku tak berdaya…kau menolakku acuhkan diriku…" Kata "Berantakan" dipilih untuk menggambarkan kondisi hati yang tak karuan saat dilanda asmara tak terbalas menjadi pilihan diksi yang baru untuk wilayah penulisan musik pop di tanah air.
Makin mengukuhkan posisi d’Masiv jika kita menyimak secara seksama lagu "Merindukanmu." Komposisi yang ditatah sedemikan rupa membuat alur konstruksi kemasan nada yang teranyam indah bagai sebentuk permadani penyejuk hati ini dipastikan akan menjadi anthem terbaru bagi mereka yang dilanda hentakan asmara yang menggelora. Vokal magis Ryan berhasil mengukuhkan cita dan cipta yang maksimal di lagu ini.
Gitaris Rama dan Kiki berhasil membuat lead guitar yang indah menawan serta bangun konstruksi yang dipatenkan bassis Ray serta drummer Why dalam setiap komposisi lagu menghantarkan cita rasa dan tataran konsep musikal d’Masiv terarah dengan baik dan aman. Simak bagaimana padu padan itu tergambar jelas dalam komposisi "Cinta Sampai Di Sini" yang berhasil menuntun lagu ini menjadi sebuah mars pop cinta termutakhir.
Tak hanya mengemas lagu-lagu yang bernuansa pop ballads, d’Masiv pula piawai dalam membuat dentum musikal pop rock yang enerjik dan menghentak dinamis. Itu tersirat jelas dalam "Diam Tanpa Kata" yang membuktikan kedigdayaan mereka dalam bermain musik dengan skill yang memikat. Jika sebelumnya komposisi "Il Fil (Manusia Tak Berharga)" menjadi pembuktian akan keahlian mereka dalam menguasai instrumen masing-masing, maka lagu "Diam Tanpa Kata" makin mengukuhkan posisi d’Masiv sebagai band yang tak hanya cerdas membuahkan hasil berupa lagu pop ballads.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar