
Saat band lain berlomba mencoba menikmati geliat ringback tone yang sedang booming, d’Masiv di tahun 2009 memberi penawaran yang berbeda. Sook 5 orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini berusaha membuat orang mendengarkan kualitas rekaman terbaik dalam format CD.Mencoba membuat orang tetap menghargai keseluruhan lagu yang mereka ciptakan dalam harmoni. Kali ini yang mereka tawarkan adalah sebuah Special Edition yang akan memuaskan penikmat musik dalam bentuk audio dan visual. Special Edition ini berisi dua buah lagu yang akan dikemas dalam format audio cd, video klip dan versi karaoke. Jadi yang beli album ini selain terpuaskan indera pendengaran dan penglihatannya, akan bisa juga melatih kemampuan vokal mereka. Dua lagu yang ada di album ini adalah ”Jangan Menyerah” dan ”Mohon Ampun”. Dua lagu dalam mini album ini memang punya isi ketuhanan yang dalam. Walaupun dua lagu ini bukanlah diciptakan dalam rangka menyambut bulan ramadhan. ”Jangan Menyerah” dan” Mohon Ampun” murni tercipta disaat d’Masiv memang sedang berbicara dengan hati.
![]() |
Berdebat dengan keadaan yang mereka rasakan, dan melihat yang terjadi di depan mata sendiri. Komposisi ”Jangan Menyerah”, yang sudah lebih dulu akrab di telinga kita, adalah sebuah lagu yang terinspirasi dari anak-anak penderita Kanker. Lagu yang tercipta hanya 5 menit sepulangnya Rian dari menghibur anak-anak penderita Kanker dalam acara amal bersama Yayasan Dharmais. Tanpa mereka berlima sadari, ternyata lagu ini bukan hanya menginspirasi para penderitakanker untuk tetap tegar menghadapi cobaan.Tapi lagu ini juga memberi semangat kepada semua orang untuk berbuat lebihbaik. Termasuk mereka berlima yang beberapa waktu lalu dihujani berbagai tuduhan soal karya musik mereka. Dan juga cobaan – cobaan besar dalam karir bermusik mereka.Mohon Ampun, lagu ini diakui Rian sudah tercipta beberapa tahun yang lalu. Saat mereka sedang berada dalam kekalutan. Merasa penuh dengan kesalahan dan dosa. Begitu dalamnya lagu ini membuat Rian menitikan air mata sewaktu proses rekaman. Malah bukan hanya sekali, tapi dua kali. Karena lagu ini memang selalu membuatnya teringat pada saat dia benar-benar berbicara dengan sang pencipta. Sekali lagi perlu diingat, album ini bukanlah album religi. Lagu-lagu mereka memang penuh dengan doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar